Menakar Prospek Saham Bukalapak yang Baru IPO Hari Ini

PT Bukalapak.com (Tbk) hari ini resmi melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski ada yang optimis, pelaku pasar ada juga yang sanksi dengan prospek emiten berkode BUKA itu.
Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto menilai saham Bukalapak menjadi isu panas di pasar saham bukan tanpa alasan.
Kendati opini publik terbelah, ia memandang unicorn pertama RI yang berhasil melantai di bursa saham ini memiliki potensi yang besar. Menurut dia, BUKA merupakan bagian dari sebuah konglomerasi yang merambah ke berbagai lini bisnis potensial.
Salah satu alasan yang membuatnya optimis dengan masa depan BUKA adalah perusahaan afiliasi di belakang suksesnya IPO perusahaan, seperti PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) dan Grab.
Selain itu, ia melihat BUKA memiliki basis pasar yang sangat kuat, yaitu pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) RI. Bayangkan, katanya, bila potensi UMKM bisa dimaksimalkan dan tercipta pasar baru di pinggiran Indonesia yang selama ini belum terjamah.
Bila pelaku usaha kecil sudah melek teknologi dan go digital, ia memproyeksikan bakal tercipta ekosistem baru yang nantinya akan menjadi pangsa baru pinjaman online atau fintech, bank digital, dan segala yang berbau teknologi.
Modal yang dimiliki BUKA tersebut, lanjutnya, cukup menjanjikan untuk menakar masa depan perusahaan. Di sisi lain, ia menyebut perusahaan juga tentu memiliki peluru lain yang akan dimaksimalkan lewat dana segar IPO perusahaan.
"Jadi jangan dilihat lagi sebagai startup, masa depannya ini konglomerasi merambah ke jaringan yang sangat potensial untuk perkembangannya. Ini yang membuat menarik," kata Chandra kepada CNNIndonesia.com, Jumat (5/8).
Chandra menyebut suksesnya IPO BUKA di tengah meruginya perusahaan menjadi sinyal positif. Pasalnya, pelaku pasar mulai terbuka dengan konsep investasi berbasis potensi yang telah diterapkan di AS saat Apple pertama kali melantai di bursa saham.
Sebelumnya, ia menilai pelaku pasar Indonesia cenderung bertumpu pada finansial atau laporan keuangan perseroan seperti di Jepang. Biasanya, profil seperti laba dan dividen penting untuk menjadi acuan investasi. Namun, suksesnya IPO BUKA menunjukkan skenario berbeda.
Dia menyebut hal ini melegakan dan sekaligus menunjukkan bahwa besar potensi startup lain atau perusahaan teknologi untuk melantai di BEI dan mendapat pendanaan dari publik.
Jika perusahaan berkembang pesat, ia memperkirakan BEI bakal mengubah regulasinya untuk mengakomodasi minat pasar terhadap perusahaan teknologi. Misalnya aturan suspensi untuk auto reject 3 hari berturut-turut.
Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa kenaikan harga saham emiten hanya bersifat sementara mengingat raksasa teknologi yang jauh lebih besar, GoTo bakal segera melantai. Saham BUKA berisiko dilego begitu GoTo IPO mengingat dana di pasar keuangan terbatas.
Namun, Chandra menyangsikan hal tersebut. Ia menyebut berdasarkan informasi dari industri teknologi dan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk merger dan aksi korporasi, tampaknya IPO GoTo baru akan terlaksana pada kuartal I atau kuartal II 2022.
Selain itu, ia mengatakan sangat jarang ada perusahaan sebesar GoTo yang bakal IPO di kuartal akhir. Bila IPO dilakukan tahun depan, ia menyebut sudah terbentuk basis yang cukup kuat untuk BUKA.
Namun demikian, ia khawatir dana akan dipindahkan dari perusahaan sektor lain yang tidak memiliki rencana bisnis atau dana dari instrumen deposito yang menawarkan bunga relatif rendah.
"Semua orang pikir mau jual cepat ambil untung tapi hari ini enggak ada tuh lot jual," imbuhnya.
Sebelumnya, BUKU resmi menjadi anggota BEI pada Jumat (6/8). Hanya beberapa saat setelah IPO, saham Bukalapak langsung melesat nyaris 25 persen bertengger ke level Rp1.060 per saham.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan BUKA menjadi perusahaan dengan minat investor terbanyak, tercatat sekitar 96 ribu investor berpartisipasi pada IPO perseroan.
"Pencatatan perdana saham ini menoreh prestasi karena perseroan merupakan perusahaan unicorn pertama di BEI, bahkan di bursa kawasan Asia Tenggara," katanya pada peresmian BUKA.
[Gambas:Video CNN]
(wel/sfr)
0 Response to "Menakar Prospek Saham Bukalapak yang Baru IPO Hari Ini"
Post a Comment