Fakta Drone Canggih China Jaga Laut China Selatan dari AS

China memamerkan drone canggih atau pesawat tanpa awak mereka CH-6 yang diduga disiapkan untuk berjaga dari Ameerika Serikat (AS) di kawasan laut China Selatan.
Pesawat-pesawat nirawak ini bakal dipakai untuk meningkatkan pengintaian dan melakukan serangan yang lebih tepat terhadap sasaran militer.
Salah satunya adalah drone canggih tanpa awak (pesawat udara nirawak/ PUNA) CH-6 yang dikabarkan mampu mengintai dan melancarkan serangan.
Selain itu, PUNA ini juga bisa terbang sangat gesit hingga kecepatan maksimal 800 kilometer per jam. Selain itu, pesawat tanpa awak ini juga bisa dilepas pasang, baik mesin maupun sayap.
PUNA CH-6 merupakan salah satu kekuatan militer yang dipamerkan China pada acara China Airshow di Zhuhai, Provinsi Guangdong hingga Minggu (3/10).
Selain CH-6, acara itu juga memamerkan drone PUNA WZ-7 dan jet tempur J-16D yang dapat mengganggu fungsi perangkat elektronik . Jet ini disebut menjadi pesaing Boeing EA-18G Growler milik Angkatan Laut Amerika Serikat.
Malcolm Davis, seorang analis senior yang mengkhususkan diri dalam keamanan China di Institut Kebijakan Strategis Australia di Canberra, Ausralia, mengatakan dua drone China ini dapat meningkatkan kemampuan serangan dan taktik pertahanan China, terutama di wilayah Laut China Selatan.
"Secara operasional, platform ini - WZ-7 dan CH-6 - akan digunakan bersama drone dan sistem otonom China lainnya, serta pesawat yang dikemudikan, untuk memberikan kemampuan pengintaian dan serangan terhadap AS dan pasukan sekutu yang beroperasi di Indo-Pasifik," kata Davis, seperti dikutip SCMP.
Lebih lanjut, menurut Davis PUNA-PUNA ini dirancang untuk pengawasan dan pengintaian, dan dirancang untuk mendeteksi dan melacak pasukan angkatan laut AS.
Fakta-fakta Pesawat Nirawak Canggih China CH-6 BACA HALAMAN BERIKUTNYA
0 Response to "Fakta Drone Canggih China Jaga Laut China Selatan dari AS"
Post a Comment