Adaptasi dengan Pandemi 1852 BUMDes Masuk Ekosistem E-Commerce

VIVA â€" Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Tranmsigrasi mencatat, sebanyak 1.852 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) masuk ke ekosistem e-Commerce saat ini. Beradaptasi dengan menurunnya aktivitas pasar konvensional selama pandemi COVID-19.

Hal tersebut diungkap Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Tranmsigrasi, Abdul Halim Iskandar saat menjadi pembicara pada Jateng Digital Conference 2021 secara daring, hari ini. Menurutnya, ribuan BUMDes juga aktif memasarkan produk unggulannya melalui media sosial.

“BUMDes-BUMDes ini terus berpacu dengan kondisi kebutuhan supaya produknya bisa dipasarkan,” ujar Halim dikutip dari keterangannya.

Dia mengatakan,, peningkatan jumlah BUMDes yang masuk ke dunia e-Commerce digitalisasi sudah masuk ke pedesaan. Semakin banyaknya partisipasi generasi muda menyebabkan proses pembangunan di desa semakin melek digital.

“Selama ini seakan-akan ada kontradiksi antara digital dan desa. Padahal sekarang sudah berjalan seiring,” ujarnya.

Lebih lanjut dia berpendapat, kini semakin banyak kerja sama antardesa yang membangun kesepakatan untuk membangun sebuah BUMDes bersama. Sebagian di antaranya juga memanfaatkan dunia digital untuk merambah pasar yang lebih luas.

“Misalnya di (Desa) Panggungharjo, sepuluh desa bikin kerja sama pasardesa.id. sekarang sudah miliaran omzet-nya,” ungkapnya.

Related Posts

0 Response to "Adaptasi dengan Pandemi 1852 BUMDes Masuk Ekosistem E-Commerce"

Post a Comment